Walaupun UNBK sudah dipersiapkan secara matang hingga menghitung hari H, tapi apalah daya ketika dunia sedang diguncangkan dengan virus baru yang bernama COVID-19. Alhasil, UNBK yang sudah di depan mata harus terpaksa dihentikan agar tidak terjadi penyebaran virus corona. Bahagia, sedih dan was-was, tiga rasa itu yang muncul dan tercampur dalam diri. Ketika sudah berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan diri, ternyata berhujung dengan tidak adanya UNBK. Ketika usaha masih belum sebesar dunia, ternyata UNBK dibatalkan. Ketika hanya mengenal rasa bahagia dan kebebasan beraktivitas di luar rumah, ternyata menjelang UNBK malah terkurung berbulan-bulan di dalam rumah. Begitulah realita yang ada.
Hari demi hari dilalui hingga muncullah kebijakan bahwa Ujian Sekolah dilaksanakan secara daring dan pengambilan nilai praktik selama 5 semester sebagai nilai Uji Kompetensi Keahlian. Alhamdulillah…. pertolongan Alloh selalu muncul bagi hambanya yang mau bersabar dan tawakal.
Hingga akhirnya datanglah hari dimana Ijazah harus di cap dengan tiga jari. Rasanya kembali campur aduk, keyakinan bahwa “Aku lulus SMK” masih menjadi sebuah pertanyaan, nyata kah atau tidak?. Kini ku percaya bahwa Tak ada kata perpisahan namun tetap kita harus berpisah demi menyambut kehidupan baru yang cerah. Terima kasih Bapak dan Ibu guru yang sudah sabar dalam membimbing kami, jasamu akan selalu kami kenang.